5.1.08

Tahun Baru

Hari terakhir di tahun 2007. Saya seperti banyak orang di lingkungan saya sudah siap dengan Malam Tahun Baru. Dengan menggunakan KRL dari Depok saya sampai di stasiun Gondangdia pas waktu Maghrib. Sholat Maghrib di Masjid Cut Mutia kemudian menuju ke TIM (Taman Ismail Marjuki).


TIM yang biasanya di malam tahun baruan ramai oleh acara, malam itu terkesan biasa-biasa saja. Ada acara penutupan festifal teater tapi ramainya hanya di sekitar Teater Kecil. Menyaksikan suasananya saya enggan lama-lama di tempat itu, membeli dua buku sastra di toko bukunya penyair Jose Rizal Manua kemudian cabut ke mesjid untuk sholat Isya.


Hujan mulai turun selepas Isya. Mulai dari rintik sampai akhirnya melebat. Pada saat itu saya berteduh di depan kantor pos Cikini. Diantara hiruk pikuk manusia yang basah terguyur hujan pikiran ini menerawang ke masa lalu. Berlarat-larat melintas kejadian-kejadian yang berkaitan dengan tahun baru. Ah, rasanya begitu banyak kesia-siaan.


Pukul sembilan lewat ketika hujan sedikit mereda saya menuju setasiun Gondangdia. Ada kebimbangan, apakah akan terus sampai tengah malam menyaksikan pesta kembang api di Monas ataukah pulang. Pulang dengan bis jalanan macet, pakai kreta, lewat jam sembilan kreta arah bogor sudah habis, pikirku. Tapi sesampai di stasiun ada berita bahwa ada kereta terakhir jam sepuluh. Dengan hati masih bimbang saya putuskan saja untuk pulang.


Kereta pulang ternyata ramai. Ya, rasanya keputusan pulang adalah yang terbaik. Tak jelas rasanya manfaat yang akan di dapat dengan berhujan-hujan di waktu malam, meski malam itu dianggap special.


Malam special? Tentu malam itu special. Apa pasal? Saya pulang pakai KRL jam sepuluh malam. Hari biasa kayaknya tak mungkin. Tahun baru mungkin butuh jadwal baru bagi KRL jurusan Bogor. Bukan hanya jadwal tapi banyak yang rasanya harus baru.


Paginya di hari baru pukul tujuh saya mendengar berita di radio: Monas penuh sampah dan pemda butuh dana besar untuk memperbaiki taman Monas yang rusak. Sesaat berlalu berita kematian sorang pemuda tersengat listrik di atap gerbong kereta disampaikan.





Tidak ada komentar: