Piring kosong dan tujuh batang tusuk sate itu
Yang di atas meja makan kotor berantakan itu
Membiarkan saja lelaki buncit dan bau pengak itu
Pergi kembali ke kamarnya yang gelap. Itu.
Sama seperti istrinya yang tak lagi berselera
Menyapa atau bertanya karena baginya pasti
Jawabannya itu: Aku sedang menunggu
mimpinya Ibrahim yang dulu.
Dan di teras yang luas rumah bisu itu
Puluhan bekas tusuk sate bertebaran tak bergerak
Mendahului tubuh-tubuh yang siap dikalahkan
Minuman oplosan dalam botol setan. Begitu!
00:00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar