9.8.10

Di Dalam Dingin

Siang sedang di puncaknya, tapi tandanya tak dikenali kecuali oleh mereka yang sadar. Ya, karena meski sekarang jam makan siang siap dimulai, namun gelapnya langit dan derasnya air hujan menyelubungi segala yang musti tampak. Gang-gang yang di kanan kirinya diisi oleh jejeran warung-warung tenda senyap disergap dingin yang meyebar sebagai wabah penyakit. 

Dingin yang menyergap dan mendekap erat siapa saja telah menyeret sebagian dari mereka pada keluh kesah yang berisik. Meski tak terdengar karena kalah oleh kerasnya hantaman air hujan yang menembaki tenda-tenda, bagaimana pun berisiknya keluh kesah tetaplah berisik meski berada di dalam dada. Baru ketika tak tertampung lagi oleh dada yang sempit, berisiknya akan  menyebar dan menjadi wabah yang lain.

Laki-laki itu seorang remaja belasan tahun, rambutnya panjang di depan  hampir menutupi matanya, seperti model rambut artis-artis mandarin saat ini. Mengenakan kaos oblong putih bertuliskan "Fuck You"  bertinta hitam dengan celana jins hitam sedikit di bawah lutut. Ia duduk memegangi  di pangkuannya switer coklat muda bermotif bunga, matanya menatap air yang menghempas dan mengalir di depannya. Pantatnya lekat di bangku plastik merah, kakinya yang bersendal jepit menahan dingin yang meresap bersama air.

Perempuan itu dengan derai air matanya yang tak mau berakhir sesekali meledak  disertai dengan gerakan tangan yang memukul. Ia berusaha menahan sesuatu, tapi sesuatu itu seperti gelombang yang begitu hebat. Tak jelas seperti apa, namun seperti gelombang, ia datang menghempas dan menerjang bendungan kemudian reda untuk kembali dengan wujud yang tak terduga. Baju sekolahnya basah oleh bocoran air, sepatunya basah oleh tampias yang tak bisa dihalau.

Entah sudah berapa lama adegan itu, yang pasti hujan masih belum menunjukkan tanda-tanda akan reda. Gerutu pedagang soto tak sama dengan apa yang digumam pedagang es  di sampingnya. Gerutu tukang soto dicemasi oleh fragmen remaja yang belum akan berhenti. Dalam dingin, penjual es  cemas menjadi tak berarti.

16 komentar:

penghuni60 mengatakan...

Kunjungan perdana sobat...
salam knl

Unknown mengatakan...

ini ceritanya tentang apa ya kang
aku udah baca tapi gak ngerti

Muhammad A Vip mengatakan...

Aby: cerita waktu ujan lebat di siang hari trus ada sepasang remaja yang bermasalah di warung tenda soto, gitu lah gampangnya.

Yulia Rahmawati mengatakan...

lah
ini ceritanya tenang banjir ya mas?

catatan kecilku mengatakan...

Wah..., jika seorang perempuan sampai menangis.. itu berarti dia sudah tak mampu mengungkapkan isi hatinya dg kata2...

Muhammad A Vip mengatakan...

Laudya: semacam itulah:D

Muhammad A Vip mengatakan...

Begitulah kiranya mbak

Yanuar Catur mengatakan...

wah, kalau skrg ujannya nggak mesti bos
heheheh
salam kenal

Unknown mengatakan...

silaturahmi sore kang

selamat menyambut bulan suci Ramadhan ya kang
somoga amal ibadah kita diterima Allah swt

Shudai Ajlani mengatakan...

kunjungan di awal bulan ramadhan :)

Unknown mengatakan...

penasaran ni kang, akang terlibat toh dalam film itu?
ceritain dunk kang?
hehe

Muhammad A Vip mengatakan...

yuhuuuu

TUKANG CoLoNG mengatakan...

wah gambar di kalender di sebelah kanan cobaan banget tu pas puasa..:)

eh ada award buat kamu di ININ BUKAN AWARD
kalo berkenan tolong diambil ya..maaf kalo selama ini ada salah..:)

Unknown mengatakan...

yaaahhh akang...

the others... mengatakan...

Akhirnya aku bisa hadir setelah sekian hari "bermasalah

Shudai Ajlani mengatakan...

selamat pagi sobat :)
posting terbarunya mana nih, semangat selalu yaaaa