26.7.11

Mimpiku Pesta Seru

Ini tentang mimpiku. Mimpi pada suatu malam yang beku.

Namanya juga mimpi jadi maafkan jika tidak jelas latar ceritanya. Anggap saja mengada-ada dan kalau merasa tidak nyaman membacanya tak apa-apa kalau anda lekas-lekas pergi jauh untuk mencari makanan atau janda yang bisa digoda. Karena tak mungkin juga aku memaksa orang lain melakukan sesuatu yang belum tentu ada manfaatnya. Tapi kalau anda penasaran dan bersedia menyimak, silahkan.


Ceritanya begini: Di dalam sebuah ruangan yang entah sebesar apa dan bentuknya seperti apa, di sana tampak ramai sekali oleh manusia yang sepertinya tengah dalam suasana pesta. Yang tentu saja di sana bentuk dan tampilan manusia-manusianya beraneka rupa. Dandanan mereka umumnya perlente dengan setelan yang mengagumkan, karena berkesan mahal dengan beraneka macam modelnya yang tentu saja mutakhir. Lelaki perempuan membaur saling menyapa yang diiringi senyuman-senyuman yang telah ditakar sedemikian proporsionalnya. Melenggak-lenggok mereka dengan gaya yang entah sudah merupakan bakat alami atau hasil dari belajar dengan biaya yang tinggi. Tapi kenapa pula ini harus dipersoalkan, toh semua ini cuma mimpi.

Ya. Mimpi ini begitu sulit dilupakan ternyata olehku, karena dalam suasananya yang begitu terkesan penuh keakraban, berlangsung pula sesuatu yang bisa dianggap janggal terjadi di dalam acara semacam itu. Di sana, dalam berisik suara-suara percakapan di antara mereka dan mungkin juga ada suara musiknya terdengar pula suara-suara yang lazimnya mengganggu tapi sepertinya tidak . Dalam percakapan misalnya ada orang bersendawa sedemikian keras, bahkan sampai bersaut-sautan. Bunyi kentut pun tak kalah dengan bunyi kodok di pekarangan selepas hujan. Singkatnya seru sekali suasananya.

Entah seperti apa aroma yang merebak di ruangan itu. Menyaksikan orang-orang menenggak minuman beralkohol tak henti-henti kemudian bersendawa. Perut buncit berisi kotoran kentut marathon. Makanan beraneka macam dan sisa-sisanya bertebaran di mana-mana. Benar-benar tak beda dengan suasana pasar orang-orang muskin yang biasanya tak jelas aturannya.

Dan anehnya ekspresi wajah mereka tetap sama dari waktu ke waktu. Entahlah apa benar anggapanku, karena asap rokok kian menebal seiring waktu yang pastinya mengacaukan pengelihatanku.

Sekali lagi ini cuma mimpi, kenapa pula harus serius di pikiri.

13 komentar:

ayel mengatakan...

jalan2 sore ketempat sahabat.... mudah2an hari ini lebih menyenangkan...

Muhammad A Vip mengatakan...

terimakasih

Anonim mengatakan...

gak ngerti , intinya mimpi tentang apa :P

Salam Kenal,
KEVIN
blog: www.nostalgia-90an.com
Nostalgia Segala Sesuatu Pada Tahun 90an

HALAMAN PUTIH mengatakan...

wow, sampai bunyi kentutnya pun terdengar seperti kodok bersahutan.

Ocky Fajzar mengatakan...

hohoho kalau mimpi begitu, aku mending cepet2 bangun hahaha

Elsa mengatakan...

mimpi bisa jadi petunjuk lhooo
sayangnya aku sama sekali gak ngerti tafsir mimpi
hehhehe

Muhammad A Vip mengatakan...

kevin:hahaha
halaman putih:jangan terlalu percaya
ocky:kalo bisa sih iya
Elsa:demikianlah mbak

TUKANG CoLoNG mengatakan...

saya ini lagi mimpi ga yaaa?

pakde sulas mengatakan...

sedang beranjang sana ketempat kawan, mudah-mudahan ini bukan sekedar mimpi he he he..

pakde sulas mengatakan...

sudah menyambut lebaran ya? bajunya baru neh

Majalah Masjid Kita mengatakan...

hehehe... kira kira mas nya inget gak.. dalam mimpinya, segala sesuatunya itu berwarna atau tidak?!?!

Muhammad A Vip mengatakan...

sukro:bangun...
pakde:lama pakde, dan ini bukan mimpi
masjid kita:waduh, sudah lama ini, jadi gak ingat

nuel mengatakan...

Kalau cuma mimpi, kenapa ditulis di sini? :P