14.12.10

MIMBAR

di dalam siang,
tak semua mata
sanggup menjadi saksi
pekatnya mendung dan
gigil gadis kecil
dalam gerimis
karena angin
menderas tak tentu.


tak semua mata
bertahan pada tempatnya
menadah gerimis
menghitung debu
maka ingat saja
dalam sembunyi
pada waktu suci
saat ini.

bisa penuh arti
tonggak berdiri
tapi kerikil
takkan juga pergi

19 komentar:

Shudai Ajlani mengatakan...

pandai banget bikin puisi sobat yang satu ini :)
bisa kali ya mesen puisi satu hihi

Rchymera mengatakan...

Artikel yang sangat menawan nich kawan dan membikin orang untuk berpikir tentang makna apa yang terdapat didalamnya hehehe,salam sukses selalu...:D

Muhammad A Vip mengatakan...

foer dream: sungguh, sebenernya aku sendiri masih nggak yakin, ini serius atau ngaco.
Rchymera:semoga pemikiran kita menghasilkan manfaat.

Mulyani - Ibunya Dini mengatakan...

Apa yang harus dituliskan...puisi yang indah

Shudai Ajlani mengatakan...

mampir lagi sob, haha tapi oke banget kok :)

Unknown mengatakan...

mimbar apa nih?

NTRage03 mengatakan...

wah trnyata ngaco ya :D
coba buat 1 yg serius kk :D

Muhammad A Vip mengatakan...

mimbar bebas...ngaco nggak tuh?

genial mengatakan...

keren kang kata2nya :)

genial mengatakan...

nyeleneh

Muhammad A Vip mengatakan...

keren dong. hahaha

Unknown mengatakan...

salam sahabat
puisi yang bagus kawan

genial mengatakan...

met hari ibu :)

Unknown mengatakan...

salam sahabat
mampir lagi kawan
moo baca artikel terbarunya
terima kasih

Shudai Ajlani mengatakan...

sob, ada award untuk sobat, silahkan di ambil yaaa :))

Muhammad A Vip mengatakan...

FD:oke sob

Unknown mengatakan...

salam persahabatan
mampir lagi kawan

miz hl mengatakan...

mimbarnya kerennn

Muhammad A Vip mengatakan...

miz:makasih