24.1.11

Mendung Januari

Mimpi serasa nyeri di sumsum memori
Gelisah ditampik tak lekas pergi
Langit sepi menaungi langkah pencari
Matahari dikucilkan hari-hari kini


Hujan lebat singgah sejenak
Seperti senang yang terus hilang
Disimpan malam yang menggigilkan
Seekor anjing meringkuk di sisi tuannya
yang lelap di tepian jalan

Tak ada hari tanpa gerimis rasanya
Seperti tangis yang selalu ingin dilupakan
Damai di keteduhan cukupkah sepadan
Gadis kecil menadah di simpang jalan
tak berkesudahan

Mimpi masih nyeri di sekujur hati
Gelisah dengan tertunduk lagi kembali
Langit sepi sepi tak hanya di pagi hari
Matahari dikucilkan seperti tak berarti

3 komentar:

Tihang mengatakan...

Puisi yang bagus, ini tentang hujan kali ya...

Sains Box mengatakan...

Semoga tidak berkepanjangan mendungnya...

Muhammad A Vip mengatakan...

tihang:hujan?
sciensce box:semoga...